RiauBerdaulat.com,-- Pasca Aksi Super Damai 212, yang digelar jutaan ummat Islam Indonesia Jumat (2/12/2016) melahirkan sejuta kisah menarik tentang keindahan Islam maupun norma-norma positif yang dijunjung tinggi kaum muslimin di bumi Nusantara. Mulai dari akhlak mulia yang ditunjukkan sejumlah peserta aksi maupun simpatisan muslimin di seluruh Indonesia.
Salah satu yang menjadi perhatian ummat Islam adalah tentang keteguhan dan keikhlasan ribuan santri dan ulama dari Ciamis, yang berjalan kaki selama beberapa hari menuju Jakarta demi mengikuti aksi 212. Kisah mujahid Ciamis ini menjadi inspirasi dan motivasi kaum Muslimin Nusantara untuk menambah semangat dalam membela Islam dan kitab Suci Al Quran.
Sejak aksi heroik yang ditunjukkan ulama maupun santri tersebut, Ciamis menjadi buah bibir dan primadona bagi kaum Muslimin di serata Nusantara.
"Aksi Long March dengan berjalan kaki yang dilakukan ulama serta ribuan santri dari Ciamis menuju aksi 212 di Jakarta itu pekan lalu, patut kita acungi jempol dan juga pantas kita jadikan motivasi untuk lebih mencintai Islam dan Al Quran dengan lebih dalam. Betapa teguh dan Ikhlasnya mereka rela menempuh perjalanan ratusan kilometer demi agama Allah, Ciamis sekarang jadi buah bibir umat islam se Indonesia," kata Martias,MS salah seorang peserta Aksi 212 yang berasal dari Pekanbaru - Riau, Senin (5/12/2016).
Tak heran pada moment Aksi Bela Islam III atau aksi 212, rombongan mujahid dari Ciamis disambut secara kusus oleh jutaan peserta aksi bela Islam di monumen nasional tugu monas.
" Allahu Akbar... Allahu Akbar.. Allahu Akbar! "
Takbir itu menggema saat master of ceremony menyebutkan nama Ciamis. Nama
Ciamis belakangan memanglah jadi primadona.
Ciamis jadi primadona sudah pasti. Tindakan jalan kaki yang dikerjakan
oleh ulama, beberapa santri serta muslim Ciamis, Jawa Barat memanglah
menggetarkan jiwa orang yang beriman. Memukau serta menyebabkan
keharuan. Serta pada akhirnya mereka juga hingga di Monumen Nasional,
Jakarta untuk ikuti tindakan super damai 212 pada Jumat (2/12/2016)
ini.
Nyatanya terdapat beberapa hikmah serta rahasia yang diperoleh. Mengenai
hal itu, perwakilan ulama yang disebut ketua kafilah longmarch Ciamis
juga membeberkannya di panggung aksi 212 tadi pagi.
"Yang pertama, lantaran hati-hati kami tertarik kuat dengan magnet al-Quran, " kata alumni pondok pesantren Miftahul Ulum itu.
Sebelumnya pergi, ia dan sebagian muslim Ciamis bermusyawarah dengan
kiai, bus yang bakal mereka tumpangi hadapi masalah dengan perusahaan
otobus (PO).
"Tak dapat dengan bus, jadi kami memutuskan jalan kaki. Lantaran kami
masihlah punya kami. Masalah jalan itu bukanlah hoax, namun ini lantaran Ah0k! " katanya.
Manusia di ciptakan Allah Swt, kata dia, untuk bergerak jadi bergeraklah
walau dengan kaki. " Kita tidak bisa bertopang dagu walau musuh datang
silih berganti! " katanya.
Mereka juga terkumpul 10 ribu orang lebih walau selanjutnya terdapat
banyak yang berhenti. Rombongan pernah beristirahat di sebagian tempat
serta disambut dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab
disapa Kang Aher.
"Kami juga disambut dengan baik oleh Aher, gubernur yang sholeh serta alim itu, " katanya.
Ia menjelaskan kalau Tentara Nasional Indonesia (TNI) saja ketika jalan
kaki tak bisa lebih dari 60 km. lantaran mengganggu fisik sementara
beberapa peserta Ciamis kian lebih itu serta baik-baik saja. Selama
jalan mereka menemukan beberapa orang baik yang ingin membantu.
"Saya meyakini kalau nyatanya Indonesia miliki modal besar untuk
persatuan. Saya terharu selama jalan banyak sediakan makanan serta
minuman bahkan juga ada pada truk. Ketika umat Islam bergerak, mereka
bakal jadi arus utama, " katanya.
Ia berpesan pada Kapolri Tito Karnavian untuk tidak takut dengan
siapapun, "Pak Kapolri jangan takut, kami umat Islam ada di belakang
pak Kapolri! " tegasnya.
Sesudah menyampaikan pesan itu, Ciamis juga memperoleh penghargaan dari
pengurus Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).(RB/Net)
Tulis Komentar