Dilansir dari PublikNews Ketua MUSTI, Jusuf Hamka,mengatakan perhargaan ini diberikan karena kiprah Rizieq dalam memimpin jutaan umat islam pada aksi bela islam 4 November dan 2 Desember. Selain itu, Rizieq juga berhasil menjadikan demo tersebut dengan damai
“Bahkan tidak ada rumput yang rusak dan satu ranting pohon pun yang patah di Monas,” kata Jusuf Hamka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember 2016.
Bahkan, meski aksi tersebut dihadiri jutaan umat islam, Rizieq selalu meyakinkan umat muslim agar selalu menjaga NKRI. Untuk itu, pesan dari demo itu bukan karena benci pada agama lain, melainkan murni memperjuangan keadilan terhadap yang menistakan agama
“Jadi, siapapun pasti akan sependapat bahwa Habib Rizieq Shihab memang pantas mendapat penghargaan sebagai ‘Man Of The Year 2016’. Kita jadi tahu, Habib Rizieq Shihab itu ternyata tidak hanya mampu bertindak keras dalam ‘beramar ma’ruf nahi munkar’, tapi beliau juga bisa sangat lembut dan menyejukkan,” jelasnya.
Penilaian terhadap Rizieq juga didasarkan pada kemamuannya menjadikan demo menjadi pusat perkumpulan umat muslim dalam melaksanakan salat jumat berjamaah. Karena disitu ia juga bisa menyampaikan khatbah di depan Presiden dan Wakil Presiden
“Di negara manapun di dunia ini, belum pernah saya melihat ada Salat Jumat yang jemaahnya hingga jutaan orang dan dilaksanakan di tempat terbuka,” ujar Jusuf.
Jusuf membantah jika pemberian perhargaan ini karena ada unsur politik. Bahkan rencananya, penghargaan ini akan diberikan di kediaman Habib Rizieq, di Bogor pada Kamis, 22 Desember 2016
“Tak ada muatan politik dalam pemberian penghargaan dan penobatan ini. Penghargaan murni didasarkan pada penilaian kami terhadap apa yang sudah dilakukan Habib Rizieq Shihab sepanjang tahun 2016,” tuturnya.
“Penobatannya sebagai ‘Tokoh Indonesia 2016’ akan dilakukan di Pondok Pesantren Habib Rizieq Shihab di Bogor, pada tanggal 28 Desember 2016,” kata Ketua KomTak Lieus Sungkharisma.(RB/PN)
Tulis Komentar