Laporan: Andhika
BENGKALIS- Terkait adanya penerimaan dan pengrekrutan kembali tenaga kerja lokal di bidang security di Area PT Wilmar Nabati Indonesia, Ketua Tameng Adat LAMR Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis menyatakan sikap bahwa perusahaan tersebut sengaja tidak menghormati tokoh tokoh adat.
Untuk diketahui, sbelumnya pada tanggal 13 Januari 2025 telah diadakan pertemuan antara LAMR Kota Dumai bersama pihak PT. Wilmar Nusantara Nabati (WINA) dan PT. Ganda Prabu Nusantara (GNP) dan Pemda Dumai bertempat di Balai Adat LAMR Dumai
"Pertemuan tersebut membahas dan menyepakati bahwa pihak Perusahaan lebih mengutamakan anak daerah atau pekerja lokal. Tetapi kenyataannya Perusahan sengaja mengabaikannya sesuatu yang telah disepakati,"kata Muflizar Ketua Hulubalang Tameng Adat LAM Bukit Batu, Kamis 30 Januari 2025 kepada media.
Menurutnya, tindakan Perusahaan yang tdak mengutamakan pekerja lokal tentu sangat menyinggung hati dan perasaan dimana marwah melayu wajib dijunjung tinggi. Dan tidak mematuhi peraturan daerah Undang Undang tentang penerimaan tenaga tempatan/lokal .
"Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Dan kita menunggu intruksi dari Datuk Tameng Adat Lamr Provinsi Riau Datuk Tengku Haryanto dalam memperjuangkan hak hak anak daerah."tegasnya.
Lebih lanjut, Muflizar sebagai Hulubalang Tameng Adat menjelaskan bahwa Seluruh anggota yang ada di Tameng Adat LAMR Kecamatan Bukit Batu siap turun tanpa terkecuali apabila sudah menjadi Instruksi langsung dari Datuk Panglima Perdana Provinsi Riau.
"kita pengurus beserta anggota siap turun guna memperjuangkan apa yang menjadi hak hak anak daerah, jika sudah mendapat intruksi langsung dari Datuk Panglima Provinsi. Dan ini juga mengenai marwah melayu yang wajib kita junjung tinggi."tegasnya.
Tulis Komentar