Misliadi Sebut Pulau Rupat Bisa Dijadikan KEK Pariwisata dan Industri Berbasis Slika

$rows[judul] Keterangan Gambar : Misliadi

Laporan : Erwin

PEKANBARU -Anggota Komisi III DPRD Riau, Misliadi, berharap kepada pemerintah mulai dari daerah hingga pusat untuk memberikan perhatian kepada Pulau Rupat karena didalamnya terdapat potensi ekonomi yang sangat luar biasa.

Disampaikan Politisi PKB ini, pemerintah bisa saja menjadikan  Pulau Rupat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baik dengan Ekonomi pariwisata maupun Ekonomi Industri. Artinya, Pulau Rupat ini bisa dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus pariwisata dan Industri  karena dua wilayah kecamatan yang ada di rupat memiliki basis ekonomi yang berbeda yakni, wilayah ekonomi berbasis pariwisata di bagian utara dan wilayah ekonomi berbasis industri di bagian selatan.

Potensi wisata di Rupat, jelas Misliadi, sudah sangat diakui karena garis pantainya yang panjang mencapai belasan kilometer dan keindahan pasir pantainya juga sangat bersih serta putih. Sehingga di Rupat Utara ini bisa dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Dan untuk Rupat bagian Selatan bisa dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri berbasis Slika karena potensi silkanya sangat besar. Karena berdasarkan informasi dari salah satu lembaga penelitian, cadangan silika sekitar 5 miliar matrik kubik ton di kawasan pulau Rupat. Jika ini dieksploitasi dan dibangunkan pabrik, maka ekonomi masyarakat akan sangat terbantu.

"Artinya, kalau ini dijadikan kawasan industri berbasis silika dan dibangun pabrik, itu bisa jadi pabrik silika terbesar di dunia," ujar pria asal Bengkalis ini.

"Potensi Rupat itu luar biasa, kalau lah ini menjadi perhatian serius pemerintah maka kawasan ini bisa menjadi sumber pendapatan yang baru karena kalau terwujut KEK pariwisata dan industri berbasis Slika ini bukan tidak mungkin puluhan ribu tenaga kerja bisa direkrut. Mudah-mudahan ini jadi perhatian, karena Rupat juga menjadi wilayah terluar Indonesia, makanya saya bilang Rupat itu bukan saja aset Bengkalis, tapi juga aset provinsi dan negara," tutupnya.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)