Turun ke Bengkalis, Tim Menko Kemaritiman Teliti Abrasi Pesisir Pantai

$rows[judul] Keterangan Gambar : Foto : Tim Menko Kemaritiman tiba di Bengkalis bersama Sekretaris Bappeda Rinto dan Kabid PPE M Firdaus
Laporan : Erwin

BENGKALIS - Penanganan abrasi pantai di Pulau Bengkalis, Pulau Rupat dan Rangsang semakin menemui titik terang, selama dua hari terakhir tim yang dikomandoi Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pendjaitan telah turun ke Bengkalis. 

"Tim yang terdiri dari lintas kementerian dan lembaga penelitian ini sudah melihat langsung titik abrasi yang terjadi di sepanjang pesisir pulau Bengkalis. Tim tersebeut sebagian besar menyisir di sebelah Utara pulau Bengkalis," ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bengkalis melalui Kabid PPE Muhammad Firdaus, Jumat (5/7/2019).


Tim studi bentukan Menko Kemaritiman menyambangi sejumlah titik untuk melakukan penelitian dan observasi abrasi yang menggerus Pulau Bengkalis, sejak Kamis (4/7/2019) lalu.

Pengamatan terhadap abrasi pertama dilakukan melalui perairan. Menggunakan speedboat Elang Laut milik Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis, tim mengarungi Selat Bengkalis,  Selat Malaka dan menyudahkan perjalanan di Pelabuhan Bandar Sri Setia Raja (BSSR).

Selanjutnya, menggunakan sejumlah kendaraan roda empat, rombongan kementerian didampingi sejumlah OPD Pemkab Bengkalis bertolak menuju Mentayan, Muntai, Pambang Baru dan Pambang Pesisir. 

A. Bagyo Widagdo perwakilan tim studi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengakui abrasi telah menggerus Pulau Bengkalis. Dari observasi di sejumlah titik yang dilakukan, abrasi telah menelan daratan Bengkalis. 

"Ini tim study,  kita dibentuk kemenko maritim untuk melengkapi (tugas) ini. Kita kelapangan ini ada dua tujuan, pertama observasi dan yang kedua mengecek terhadap info yang kita punya. Memang dari info itu telah terjadi abrasi. Dari kunjungan ini itu terkonfirmasi memang beberapa bagian terjadi sedimentasi bahkan yang paling banyak adalah abrasi dan erosi, " ungkap Bagyo. 

Kata Bagyo, hasil observasi,  pengumpulan data dan konfirmasi oleh tim akan dilakukan kajian untuk mencari solusi mengatasi abrasi Bengkalis. Apakah dengan cara break water (penahan gelombang) atau dengan tumbuhan seperti mangrove.

"Kita lihat break water ini dengan ini terjadi peninggian daratan, ini memang efektif untuk penanganan ini. Tetapi apakah dengan tumpukan batu yang mungkin biayanya sangat mahal, apa itu harus solusinya atau diganti dengan yang lain seperti mangrove atau nipah dah seterusnya. Itu harus kita kaji juga," terangnya. 

"Kita akan mengkaji hasil study kita di Bengkalis dan mensimulasikan arus di Selat Bengkalis dan Selat Malaka pada umumnya. Nanti kita bisa melihat arus yang dominan itu darimana,  apa penyebab dan bagaimana. Sehingga dari kajian itu bisa didapatkan (solusi) dan mudah-mudahan penanganan lebih konfehensip, " tambah Bagyo.

Diketahui tim bentukan Menko Kemaritiman selama dua hari terakhir berada di Bengkalis. Informasi dirangkum, setelah melakukan kunjungan lapangan hari ini, Jumat besok tim dari Kementerian ini akan menggelar rapat di Kantor Bupati Bengkalis. 

Dalam tim Menko Kemaritiman  tergabung sejumlah kementerian dan lembaga seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Usaha Milik Negara, Bappenas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan dan BPPT.(win)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)