BERSAMA AKTIVIS PUANR, LAMR BENGKALIS TAJA TALKSHOW

$rows[judul]

BENGKALIS - Dalam upaya menghadapai pertempuran antar kebudayaan di era kesejagatan [globalisasi] serta didasari oleh semangat untuk mendekatkan generasi muda dengan budaya Melayu, maka PUAN LAMR Kabupaten Bengkalis, Bersama LAMR Bengkalis,  menaja acara Talkshow dalam bentuk “Bincang-bincang Remaja Dalam Perspektif Budaya”, di Aula LAMR Kabupaten Bengkalis, Selasa, 3 September 2024.

Talkshow tersebut menghadirkan 3 [tiga] narasumber, yaitu Sekretaris LAMR Kabupaten Bengkalis,  Datuk Abdul Vattah, Ketua MUI Bengkalis, Datuk  H. Amrizal, serta Puan Nurzairina dari PUAN LAMR. Dalam talkshow ini, Puan Rahmi dan Puan Mufaro’ah, bertindak sebagai pemandu acara dan moderator.

Ketika dihubungi media, Ketua LAMR Kabupaten Bengkalis, Datuk Syaukani Al Karim, mengatakan, bahwa talkshow ini merupakan ikhtiar yang dilakukan oleh organisasi PUAN LAMR Kabupaten Bengkalis dan LAMR Bengkalis, dalam merespon kondisi generasi muda terkini, yang berpotensi tercerabut dari akar adat dan kebudayaan Melayu.

“Kita memahami, bahwa generasi muda saat ini digempur habis-habisan oleh budaya asing, dan gempuran kebudayaan itu, berpotensi menjauhkan generasi muda dari akar kebudayaannya sendiri. LAMR sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh organisasi PUAN Kabupaten Bengkalis, dan kita berhadap talkshow ini dapat memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya untuk kembali kepada akar budaya.”

Lebih jauh, Ketua LAMR Bangkalis mengatakan, bahwa pemasyarakatan nilai-nilai budaya di tengah generasi muda, memang harus dilakukan dengan pendekatan intelektual dan proses dialog antar generasi, sehingga nilai-nilai adat dan kearifan lokal, akan berpeluang untuk terwariskan secara berkesinambungan.

Secara terpisah, Sekretaris LAMR Kabupaten Bengkalis, Datuk Abdul Vattah,  mengatakan bahwa LAMR Bengkalis memang akan membudayakan pendekatan-pendekatan yang bersifat dialogis dalam mengembangkan adat dan budaya. 

“Kita ingin generasi muda dapat dekat dengan adat dan budaya Melayu melalui proses bincang-bincang dan dialog. LAMR tentu saja akan selalu memfasilitasi kegiatan-kegiatan serupa talkshow ini. Kami mempersilakan, jika  kelompok oraganisasi, maupun Lembaga Pendidikan tinggi yang ada di Bengkalis, yang ingin bekerjasama dengan LAMR dalam mengembangkan adat dan budaya,” kata Datuk Abdul Vattah menutup perbincangan.(Win)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)