Keterangan Gambar : Desa pangkalan Jambi dikunjungi rombongan Antikorupsi.
Laporan: Andhika
SUNGAI PAKNING- Di tengah derasnya arus persoalan integritas yang kerap menghantui tata kelola pemerintahan, sebuah kabar membanggakan datang dari Desa Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Desa yang dipimpin oleh Kepala Desa Novri Jefrika itu berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih nilai 97 (istimewa) dalam ajang penilaian Desa Anti Korupsi tingkat Provinsi Riau, Kamis (6/11/2025).
Capaian ini bukan hanya angka. Nilai tersebut mencerminkan hasil dari kerja keras, kebersamaan, dan komitmen seluruh elemen masyarakat desa untuk membangun pemerintahan yang bersih, transparan, serta akuntabel. Di bawah slogan “Bersama menentang korupsi, integritas menjadi tradisi, Desa Pangkalan Jambi menjadi inspirasi,” desa ini perlahan menjelma menjadi simbol perubahan dari desa kecil yang berani bermimpi besar.
“Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena Desa Pangkalan Jambi berhasil meraih nilai membanggakan dalam penilaian Desa Anti Korupsi,” ujar Novri Jefrika dengan senyum penuh syukur. Baginya, pencapaian ini bukan sekadar penghargaan, melainkan wujud nyata dari semangat kolektif seluruh warganya untuk menolak praktik korupsi dalam bentuk apa pun.
Novri menegaskan bahwa perjuangan menuju desa berintegritas tidak mudah. Butuh waktu, konsistensi, dan keikhlasan dalam bekerja. “Nilai ini menjadi modal kuat bagi Desa Pangkalan Jambi untuk melangkah menuju juara di tingkat Provinsi Riau. Tapi yang lebih penting, semangat anti korupsi ini harus menjadi budaya yang melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” tambahnya penuh harap.
Capaian luar biasa ini juga tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Novri secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Inspektorat, serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkalis, yang selalu mendampingi dan memberikan arahan selama proses penilaian berlangsung.
Tak ketinggalan, apresiasi juga diberikan kepada Camat Bukit Batu, yang terus memberikan motivasi kepada perangkat desa agar tetap fokus pada pembenahan sistem dan pelayanan publik.
“Bimbingan dan dukungan dari pemerintah daerah sangat berarti bagi kami. Mereka menjadi mitra penting dalam membangun tata kelola desa yang bersih dan berintegritas,” ujar Novri.
Di balik prestasi ini, ada semangat gotong royong yang menjadi napas kehidupan warga Pangkalan Jambi. Perangkat desa, BPD, lembaga desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, Karang Taruna, hingga pengurus BUMDes dan USP Harapan Mandiri, semuanya bahu-membahu tanpa pamrih.
“Tanpa kebersamaan dari seluruh unsur, desa ini tak mungkin bisa sekuat sekarang,” imbuhnya.
Lebih dari sekadar prestasi administratif, Pangkalan Jambi kini menjadi laboratorium nilai-nilai integritas di tingkat akar rumput. Di sini, transparansi bukan hanya jargon, melainkan praktik nyata mulai dari pengelolaan keuangan, pelayanan publik, hingga penggunaan teknologi informasi untuk memastikan masyarakat dapat mengakses data dengan mudah.
Warga pun mulai merasakan dampak positif dari perubahan ini. Pemerintahan desa yang bersih memunculkan kepercayaan publik, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan mendorong munculnya inovasi-inovasi baru di bidang ekonomi dan sosial. Desa Pangkalan Jambi kini tak hanya dikenal karena prestasinya, tetapi juga karena ketulusannya dalam melayani.
Dengan semangat “jujur, bersih, dan melayani dengan hati,” Desa Pangkalan Jambi terus melangkah mantap. Mereka tak hanya mengejar gelar juara di tingkat provinsi, tapi juga bertekad menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Bengkalis dan Riau. Karena bagi Novri Jefrika dan warganya, melawan korupsi bukan tujuan akhir melainkan awal dari perjalanan panjang menuju desa yang bermartabat dan berdaya.
Tulis Komentar